Kamis, 10 Juli 2014

UnTitled.

BY Unknown

aku pernah jadi seorang manusia tanpa sayap, yang tiba-tiba dihampiri seorang pangeran tampan.
dia memberi sebuah harapan, seolah jika aku bisa terbang sampai kekayangan, aku akan menjadi bidadari paling cantik dan teristimewa.
bahkan aku rela membeli sayap, belajar dengan tawa riang agar aku bisa sampai di kayangan.
hingga pada waktunya tiba, sang pangeran memintaku untuk segera menemuinya disana, dengan senang hati aku terbang bebas, dengan segala harapan akan menjadi bidadari dihatinya.
namun, seketika itu juga ternyata dia menghempaskanku jatuh ke bumi. bukan hanya air yang menyambutku atau butiran pasir lembut yang siap menopang tubuhku, tapi bebatuan dengan tekstur tak beraturan yang bahkan jika semut saja akan mati jika mengenainya, dan ini tubuhku berada tepat diatasnya.
tidak ada darah, tidak ada bentuk luka, namun terasa sangat sakit sangat perih.
yang ada hanya rasa sakit tak berujung, ingin rasanya aku melihat dengan puas darah yang mengalir, ingin pula rasanya aku melihat bagaimana bentuk luka yang sebegitu perih rasanya.
namun apa daya, ini hanyalah luka bukan? luka tak terlihat, tak pernah kering, namun tak berdarah dan tak bernanah.
ini hanyalah luka dalam yang segala darah dan bentuknya menggumpal menjadi satu gumpalan yang bahkan mungkin entah kapan bisa mencair.
luka itu disini, tepat disini.hati. dan bahkan akan selalu disini, setia menemani disetiap waktu yang terbuang dengan iringan aliran air deras yang sumbernya dari si jago melihat.mata.
lalu? pangeran, sedang apa diatas sana? terlihat sangat bahagia dari bawah sini, beri selalu senyum terindah seperti yang pernah saya lihat, itu satu satunya yang bisa meredakan rasa sakit dan perih saya untuk sementara waktu.

'terimakasih, untuk kenangan yang tidak pernah lepas hingga detik ini, dan saya masih juga selalu mengenangnya (:'